• Posted by : Unknown Minggu, 16 Oktober 2016

    Tidak ada lagi kostum berwarna pink. Warna itu yaitu satu sugesti supaya sang raja Thailand pulih dari sakitnya. Tetapi, sejak Raja Buhumibol Adulyadej meninggal dunia, negeri Gajah Putih itu jadi tampak suram.

    Beberapa orang di Thailand -- termasuk juga warga serta turis-- diimbau kenakan pakaian berwarna gelap, sebagai ungkapan untuk berkabung atas kepergian sang raja. Keadaan itu memetik rejeki untuk beberapa pedagang pakaian itu.

    Mereka lalu mengambil keuntungan dengan menambah harga baju berwarna gelap. Hingga berlangsung kelangkaan serta di bandrol begitu mahal, walau sebenarnya mereka membutuhkannya sebagai penghormatan pada sang raja.

    Terlebih pemerintah Thailand sudah menyebutkan saat berkabung untuk Raja Bhumibol sepanjang 1 th.. Automatis mereka memerlukan banyak pakaian berwarna gelap untuk dipakai sehari-hari.

    Sesaat toko yang lain mengakui kehabisan stock baju berwarna gelap.


    Keadaan itu 'melahirkan' fenomena baru, manfaat mengakali kehadiran baju berwarna gelap dengan harga terjangkau : baju celup.

    Dengan memakai media tong kaleng besar diisi cairan pewarna hitam yang mendidih, sistem pencelupan baju dikerjakan non-stop pada hari Senin di satu stasiun memberi warna gratis. Tindakan itu didirikan di pusat Bangkok oleh perusahaan impor traktor.

    Relawan bergegas untuk menuliskan nama serta info kontak dari antrean pengunjung yang membawa baju untuk diwarnai hitam.

     " Sebagian orang tak mempunyai baju hitam atau tidak banyak stoknya, " kata karyawan Krung Thai Tractor, Kanokporn Tantranont yang menolong di pusat pencelupan baju itu.

     " Bila Kamu menginginkan beli semakin banyak baju, harga nya begitu tinggi, " tambah Trantranont.

    Beberapa pegawai disana menyampaikan, stasiun pencelupan itu bakal tetaplah terbuka hingga akhir Oktober. Beberapa orang dapat juga menyumbangkan baju lama layak gunakan untuk dicat hitam.

    Tidak cuma beberapa orang di Thailand yang disuruh kenakan pakaian hitam. Department stores juga memajang manekin kenakan pakaian hitam-hitam, sesaat yang merah, hijau atau merah muda dipindahkan atau disembunyikan.

    Namun untuk sebagian orang, memberi stock pakaian tidaklah pilihan.

     " Sebagian toko di Bangkok juga mengambil keuntungan dari usaha pencelupan baju itu, " kata Kamol Samutsal, sembari menanti baju hitam yang baru dicelup,

     " Harga nya semahal beli baju baru. Saya fikir sediakan service gratis untuk umum disini tambah baik, " tambah seseorang pekerja kantor 43 th..

    Wakil Perdana Menteri Thailand, Wissanu Krea-ngam menyampaikan orang tak bisa mengkritik untuk tidak menggunakan baju hitam atau putih. Argumennya, lantaran perasaan duka datang dari hati, tidak dari baju yang dipakai.

    Kematian Raja Bhumibol sesudah memerintah sepanjang 70 th. menyebabkan rasa sedih mendalam di Thailand. Beberapa orang bahkan juga mengkritik mereka yang tidak ikuti ketentuan dress code berkabung untuk kenakan pakaian hitam atau hitam dengan putih.

    Dalam saat berkabung sepanjang satu tahun, pekerja pemerintah diharuskan untuk menggunakan baju hitam.

    Acara kenegaraan Thailand dimoratorium sepanjang 30 hari, semuanya kantor umum serta sekolah bakal menempatkan bendera 1/2 tiang sepanjang 30 hari.

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © - Berita Unik Dunia

    Berita Unik Dunia - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan